Pernah nggak lo mikir kenapa manusia dari jaman dulu sampai sekarang doyan banget pakai perhiasan? Gue sempet mikir itu waktu nemu kotak perhiasan lama di rumah nenek—ada manik-manik kaca, beberapa koin, dan seuntai kalung yang entah dari mana. Perhiasan bukan cuma soal hiasan, tapi cerita, status, dan kadang investasi juga.
Secara singkat, penggunaan perhiasan bisa ditelusuri sampai ribuan tahun lalu. Manusia purba pakai tulang, kerang, dan batu sebagai ornamen; itu bukan sekadar estetika tapi juga tanda-identitas kelompok dan fungsi magis. Di Mesir kuno, logam dan batu mulia melambangkan kekuasaan dan keabadian. Di Asia, emas dan jade punya makna spiritual. Jadi, sejarah perhiasan itu campuran seni, ritual, dan ekonomi.
Perubahan teknologi juga ngaruh besar. Ketika pertambangan dan pengolahan logam berkembang, desain jadi lebih rumit. Revolusi industri membuat produksi massal memungkinkan, tetapi karya khas pengrajin tetap dihargai. Intinya, perhiasan selalu mengikuti selera budaya dan kemampuan teknologi zaman itu.
Jujur aja, emas itu unik. Selain cantik, dia punya fungsi praktis sebagai ‘penyimpan nilai’. Gue sempet mikir, kenapa orang tua gue lebih senang simpan emas daripada sekadar nabung di bank—jawabannya sederhana: likuiditas dan warisan. Saat ekonomi goyah, orang biasanya balik ke emas karena nilainya relatif stabil.
Tren emas juga berubah—dulu lempeng atau perhiasan tradisional, sekarang ada emas batangan mini, perhiasan modern, sampai koin yang bisa koleksi. Kalau mau lihat pilihan modern dan klasik, ada toko yang ngasih banyak referensi, misalnya bombardierijewellers, yang menurut gue cukup menarik karena gabungin gaya tradisional dan contemporary.
Cincin nikah itu dramanya nggak cuma saat melamar—pilihan desain, ukuran, hingga debat “meringankan” atau “tidak perlu mahal” bisa bikin diskusi panjang. Gue pernah lihat teman yang sampai dua minggu nyari ukuran yang pas karena takut cincin kebesaran lepas di wudhu; lucu tapi nyata. Cincin juga cerita personal: ada yang pilih warisan keluarga, ada yang custom agar unik.
Kalau menurut gue, yang penting bukan harga, tapi makna dan kenyamanan. Jujur aja, banyak pasangan sekarang memilih cincin simpel tapi berkelas—emas 18k dengan ukiran nama atau tanggal, bukan buat pamer tapi agar tiap lihat cincin itu inget komitmen. Trend lain: mixing metals—emas kuning, putih, rose—jadi kombinasi modern yang asyik.
Investasi perhiasan perlu strategi. Pertama, selalu cek sertifikat dan keaslian (karat untuk emas, sertifikat untuk berlian). Jangan terbuai desain cantik kalau kualitasnya meragukan. Kedua, beli dari penjual tepercaya dan simpan bukti pembelian—ini penting kalau nanti mau jual lagi.
Ketiga, perhatikan biaya tersembunyi: ongkos pembuatan, pajak, dan margin toko bisa pengaruhi harga jual kembali. Barang bermerek atau desain unik bisa menjaga nilai, tapi likuiditasnya bisa berbeda. Keempat, simpan dengan aman—kotak aman atau brankas, plus pertimbangkan asuransi kalau nilainya signifikan.
Terakhir, jangan taruh semua telur di satu keranjang. Perhiasan bagus sebagai bagian dari portofolio—gabungkan dengan aset lain seperti reksa dana atau properti. Kalau lo pengen investasi murni, emas batangan atau koin yang mudah dijual bisa lebih preferable daripada perhiasan yang ornate.
Di akhir cerita, perhiasan itu campuran—keindahan, kenangan, dan kadang keuntungan. Gue sendiri suka lihat perhiasan sebagai barang yang bisa diwariskan dan dipakai sebagai penanda momen. Jadi, waktu lo mikir mau beli perhiasan, pikirin fungsi jangka panjangnya: dipakai, diwariskan, atau dijual kembali. Pilihan itu akan nentuin bagaimana lo merawat dan menyimpannya.
Jejak Emas: Sejarah Perhiasan, Tren Cincin Nikah dan Cara Investasi Perhiasan itu seperti buku sejarah…
Kilau Waktu: Sejarah Perhiasan, Tren Emas, Cincin Nikah dan Tips Investasi Jejak Emas di Peradaban…
Sejarah Perhiasan: Dari batu ke kilau yang bikin hati meleleh Kalo lagi buka-buka lemari kenangan,…
Sejak kapan sih cincin nikah ada? Kalau dipikir-pikir, cincin nikah itu kayak benda kecil yang…
Sejak Batu Hingga Berlian: Sejarah Perhiasan Itu Keren, Lho Saat kita lihat perhiasan di etalase…
Kilau Masa Lalu: Sejarah Perhiasan, Tren Emas, Cincin Nikah dan Tips Investasi Jejak pertama: bagaimana…